Informasi Bisnis : Bagaimana Cara Menghitung Keuntungan Usaha? - Salah satu daya tarik yang membuat banyak orang ingin membuka usaha adalah mendapatkan keuntungan. Kebanyakan para pengusaha pemula tidak begitu memahami Bagaimana Cara Menghitung Keuntungan yang benar. Pada postingan kali ini, saya bermaksud berbagi informasi mengenai Bagaimana Cara Menghitung Keuntungan Usaha?
Berikut ini merupakan urutan Cara Menghitung Keuntungan Usaha secara sederhana :
1. Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) / Modal Pokok
Cara menghitung modal pokok penjualan
dapat dijelaskan. Perhitungan modal pokok merupakan hal pertama yang
harus dilakukan untuk mengetahui keuntungan usaha selanjutnya.
Contoh:
HPP per porsi mi ayam adalah Rp1.500 .
Harga pokok penjualan sebuah burger adalah
sebesar Rp1.400 per buah.
Menentukan harga jual bergantung pada keinginan pemilik dan segmentasi pasarnya.
Contoh:
Kali ini harga jual ditentukan
dari harga yang umum di pasaran. Harga pasaran umum mi ayam adalah
Rp5.000 dan harga pasaran untuk burger adalah Rp6.000.
3. Menghitung Keuntungan Kotor
Keuntungan kotor adalah hasil keuntungan
dari perhitungan penjualan dikurangi modal pokok akan tetapi belum
dikurangi biaya operasional.
Keuntungan kotor = Penjualan per buah/porsi — Modal Pokok
Keuntungan kotor/hari = Total penjualan/hari/bulan — Total modaI pokok atau per bulan
Contoh:
Usaha Burger
Keuntungan burger/buah = Rp6.000 – Rp 1.400 = Rp4.600/buah
Bila sehari rata-rata dapat menjual 20 buah burger, berapa keuntungan kotor yang diperoleh setiap hari dan setiap bulannya?
Keuntungan burger 20 buah/hari adalah = Rp4.600 x 20 = Rp92.000/hari
Keuntungan burger rata-rata/bulan adalah = Rp92.000 x 30 = Rp2.760.000
Usaha Mi Ayam
Keuntungan Mi ayam/porsi Rp5.000 — Rp1.500 = Rp3.500/buah
Bila sehari rata-rata dapat menjual 50 porsi mi ayam, berapa keuntungan kotor yang diperoleh setiap hari dan setiap bulannya?
Keuntungan mi ayam porsi/hari adalah Rp3.500 x 50 = Rp175.000/hari
Keuntungan mi ayam rata-rata/bulan adalah = Rp175.000 x 30 = Rp5.250.000
4. Menghitung Total Biaya Operasional
Biaya operasional usaha adalah biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk usaha selain bahan baku. Biaya operasional antara lain:
• Biaya Bahan bakar (gas)
• Biaya upah tenaga kerja
• Komisi per buah untuk tenaga keliling (bila ada)
• Biaya transportasi
• Biaya rekening listrik (jika ada)
• Biaya rekening air (bila ada)
• Biaya kerusakan produk, atau sisa yang tidak terjual.
Contoh:
Bila sebulan usaha burger
membutuhkan 2 tabung gas 3 kg dan upah tenaga kerja, biaya ongkos
belanja Rp10.000 setiap 2 hari dan total perhitungan sisa yang tidak
terjual 10 buah setiap bulannya. Maka berapa total biaya operasional
burger setiap bulannya?
Perhitungannya adalah:
2 tabung gas @ Rp17.000 = Rp34.000
Gaji pembantu = Rp500.000
Ongkos 10.000 x 15 hari = Rp150.000
Sisa burger 10 x 1.400 = Rp14.000
Total biaya operasional/bulan = Rp698.000
5. Menghitung Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih adalah hasil keuntungan yang sudah dikurangi seluruh biaya operasional.
Cara perhitungannya adalah:
Keuntungan Bersih = Total Keuntungan Kotor/Bulan - Total Biaya Operasional Setiap Bulan
Contoh:
Dengan total keuntungan kotor
usaha burger Rp2.760.000 setiap bulan dan biaya operasional setiap bulan
Rp698.000. Berapa keuntungan bersih yang dihasilkan usaha burger
tersebut?
Keuntungan bersih/bulan = Rp2.760.000 — Rp698.000 = Rp2.062.000
Keuntungan bersih memang mutlak menjadi hak pemilik usaha, tapi akan lebih baik bila hasil keuntungan bersih juga ada pengelolaannya sehingga usaha Anda akan terasa lebih sehat. Akan tetapi Anda sendiri yang berhak menentukan, pertimbangannya bila semakin besar persentase pengembalian modal investasi maka usaha akan lebih cepat balik modal (BEP). Perkecil persentase kebutuhan konsumtif di awal usaha karena persentase untuk konsumtif bisa lebih besar ketika pengembalian modal investasi sudah selesai (BEP).
Berikut ini adalah tips-tips persentasi untuk alokasi hasil keuntungan bersih usaha :
1. Untuk pengembalian modal investasi = 30—50%
2. Untuk penyusutan alat = 10—20%
3. Untuk pengembangan usaha = 10 —20%
4. Untuk kebutuhan konsumtif = 10—50%
"Semoga bermanfaat"
Berbagi info gan..
ReplyDeleteBuat yang bituh tool buat menghitung modal awal usaha silahkan mampir ke www.maguri-rumahbisnis.blogspot.com
makasih gann...
terima kasih infonya ,,sangat berguna sekali buat saya
ReplyDeletetks gan...semoga bermanfaat buat kita semua
ReplyDeletemakasih gan
ReplyDeleteterima kasih gan, salam sukses
ReplyDeleteSoftware Akuntansi
terimakasih atas ilmunya gan...
ReplyDeleteSoftware Kasir Android Gratis